Seperti Apa Sih Rasa Daging Manusia? Secara Ilmiah Bisa Dijelaskan!
Minggu, 13 Agustus 2017
Add Comment
Sebelum kamu membaca lebih jauh, perlu diketahui bahwa artikel ini membahas kanibalisme dari segi ilmiahnya, gak mendukung sama sekali terhadap aktivitasnya. Lebih spesifiknya adalah asumsi rasa daging manusia berdasarkan kandungannya atau wawancara terhadap para pelaku, bukan eksperimen merasakannya. Walau bagaimanapun kanibalisme adalah salah secara moral dan norma apapun. Kamu juga perlu membaca tentang bahayanya memakan daging manusia secara ilmiah.
Jadi, untuk sekedar tahu rasa daging manusia itu seperti apa, baca selengkapnya di sini!
Satu-satunya yang bisa berkomentar langsung soal rasa daging manusia, adalah para pelaku kanibalisme itu sendiri dan mereka bersedia angkat bicara.
Suku kanibal yang hidup di Polinesia diberikan pertanyaan ini dan jawaban mereka rasanya seperti daging babi. Armin Wives seorang pembunuh kanibal asal Jerman, Fritz Haarman kanibal asal Jerman dan pembunuh berantai kanibal Karl Denke juga menyampaikan hal yang sama, bahwa rasa daging manusia itu seperti daging babi.
Kita bukan cuma akan membahas tentang seperti apa rasa daging manusia, tapi juga kenampakannya.
Pertanyaan lain yang diajukan ke para kanibal adalah penampakan daging manusia yang mereka makan. Apakah putih atau merah saat diproses? Kita memang perlu memperjelas maksud dari merah dan putihnya. Pertanyaan itu cenderung untuk menggambarkan warna daging sebelum dimasak. Namun, gak ada kesimpulan pasti karena pemrosesan memasak "mayat"-nya adalah dalam waktu yang berbeda-beda setelah tewas.
Ketika kita berbicara soal daging, artinya kita membicarakan soal jaringan ototnya, baik itu pada manusia maupun hewan.
Warna merah dari daging datang dari protein myoglobin. Untuk lebih spesifiknya, protein-protein HEM adalah yang paling mempengaruhi warnanya. Semakin tinggi kandungan sel otot di dalam protein ini, akan semakin merah warnanya.
Myoglobins ditemukan dalam jumlah berbeda-beda antar spesies.
Karena myoglobin adalah protein yang mengikat oksigen di otot tulang dan jantung, jumlahnya tergantung pada kebutuhan oksigen spesies yang bersangkutan. Misalnya: pada babi itu 2mg di dalam tiap 1 gram otot, di kambing itu 4mg, di daging sapi itu 8 mg sedangkan di daging ayam itu 0,5mg. Perbedaan antara daging sapi dan daging ayam ini sangat terlihat. Daging sapi cenderung merah, sedangkan daging ayam cenderung berwarna pucat.
Daging manusia tentunya jatuh di bawah kategori daging merah dalam hal ini.
Walaupun banyak yang menyatakan rasanya seperti daging babi, William Seabrook, seorang jurnalis dan penulis, yang melakukan penelitian di tahun 1900-an dan gak sengaja memakan daging manusia, menyatakan bahwa dari segala karakteristiknya, daging manusia cenderung menyerupai daging sapi.
Selain itu, para kanibal menyatakan bahwa tiap bagian pada manusia memiliki rasa yang berbeda-beda.
Memang gak ada kesimpulan pakem tentang rasa dagig manusia, meskipun begitu daging manusia sudah bisa digolongkan sebagai kategori daging merah. Daging babi dan daging sapi sejauh ini merupakan jenis daging yang memiliki rasa serupa dengan daging manusia. Harapannya gak ada lagi orang yang mencari tahu pasti rasanya dengan merasakannya, cukup dengan meneliti kandungan kimia dan biologisnya saja untuk dibandingkan dengan daging lain.
Jadi, kamu cukup tahu saja bahwa rasa daging manusia itu menyerupai rasa daging babi atau sapi. Sehingga wajar ketika pada kasus Sumanto di Purbalingga dulu, keluarganya gak sadar bahwa itu daging manusia saat disajikan oleh si pelaku langsung, karena gak diberi tahu. Semoga kanibalisme lenyap dari bumi ini.
0 Response to "Seperti Apa Sih Rasa Daging Manusia? Secara Ilmiah Bisa Dijelaskan!"
Posting Komentar